B.TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI UNTUK MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI MENUJU INDONESIA MAJU

TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI
UNTUK MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI
MENUJU INDONESIA MAJU

KUESIONER MODEL B

ANGGOTA POLRI (STAF)
DI POLDA, POLRESTABES, POLRESTA, POLRES, POLSEK

INFORMASI PENTING

Sangat disarankan mengisi form survey dengan browser Google Chrome.
Periksalah koneksi anda dan pastikan menggunakan internet yang cepat dan stabil sebelum mengisi survey
Tidak diperkenankan menggunakan koneksi VPN untuk keamanan dan menghindari gangguan saat menekan tombol Selesaikan
Setiap poin pertanyaan wajib diisi.
Survey tidak bisa lanjut jika ada pertanyaan yang belum dijawab dan akan otomatis bergulir ke pertanyaan yang belum dijawab dan pertanyaan berubah menjadi warna merah

PETUNJUK PENGERJAAN

Isi Identitas sesuai dengan data diri dan jabatan responden
Bagian 1 dan 2 berikut terdapat sejumlah pernyataan yang wajib diisi tentang aspek yang diteliti.
Bapak / Ibu /Saudara /Saudari dimohon memilih jawaban dengan ketentuan sebagai berikut :
– Sangat Setuju
– Setuju
– Tidak Setuju
– Sangat Tidak Setuju
Bagian 3 Bapak/Ibu, Saudara/Saudari dimohon untuk menuliskan harapan tentang tranformasi pendidikan di Sespim Polri untuk membangun kepemimpinan berbasis inovasi menuju Indonesia maju.

KEMBALI KE HALAMAN UTAMA

B. TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI (ANGGOTA POLRI (STAF) DI POLDA / POLRESTABES/ POLRESTA /POLRES/POLSEK)

IDENTITAS RESPONDEN
BAGIAN I : TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI
BAGIAN I : PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERBASIS DIGITALISASI DI SESPIM POLRI
BAGIAN I : LITERASI PENDIDIKAN
BAGIAN I : PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN
BAGIAN I : PENYIAPAN LABORATORIUM INOVASI
BAGIAN II : KERJA SAMA DAN INTEGRASI DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN SERTA STAKEHOLDER
BAGIAN II : PENGEMBANGAN SISTEM REWARD
BAGIAN II : PENGUATAN BUDAYA PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH
BAGIAN II : HARAPAN TENTANG TRANFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI

IDENTITAS RESPONDEN

WILAYAH

POLDA

POLRESTA

POLRES

POLSEK

ketik nama Polsek di kolom ini.

Jabatan

Alamat Email

Opsional (Bisa diisi atau tidak)

Jenis Kelamin

Usia

Pendidikan

BAGIAN I
TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI

1. Transformasi Pendidikan Di Sespim Polri : Merupakan langkah krusial untuk memastikan Sespim Lemdiklat Polri mampu menjawab tantangan zaman dan menghasilkan pemimpin yang siap membawa Indonesia menjadi negara maju.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

2. Tujuan Transformasi Pendidikan di Sespim Polri : Menganalisis pengelolaan pendidikan berbasis digitalisasi, pengembangan literasi pendidikan, pengembangan sistem informasi pendidikan, penyiapan laboratorium inovasi, kerjasama dengan stakeholder, pengembangan sistem insentif dan gaji, serta meningkatkan budaya penelitian.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERBASIS DIGITALISASI DI SESPIM POLRI

3. Pengelolaan Pendidikan Berbasis Digitalisasi di Sespim Polri, merupakan: Pendekatan strategis yang mengintegrasikan teknologi digital dalam seluruh proses pendidikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat pendukung utama.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4. Konsep Dasar Digitalisasi dalam Pendidikan merupakan : Perubahan paradigma dalam cara pendidikan dirancang dan dijalankan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi /TIK; sistem manajemen pendidikan berbasis daring; penggunaan data analitik untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

5. Peran Teknologi dalam Pengelolaan Pendidikan : Sebagai Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System /LMS), Big Data dan Analitik, Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence /AI) dalam proses pembelajaran.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

6. Implementasi Digitalisasi Dalam Pengelolaan Pendidikan dalam bentuk : Transformasi Infrastruktur (menyediakan jaringan jaringan internet yang stabil, perangkat keras, dan perangkat lunak yang sesuai); Pelatihan Sumber Daya Manusia (mengembangkan keterampilan digital bagi pendidik dan tenaga administrasi); Pembuatan Kebijakan dan Regulasi (menyusun kebijakan yang mendukung adopsi teknologi dalam pendidikan).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

7. Tantangan dalam Digitalisasi Pendidikan meliputi : kesenjangan digital, keterbatasan anggaran, resistensi terhadap perubahan. Solusi meliputi : peningkatan literasi digital, kerja sama dengan sektor swasta untuk investasi teknologi, dan penyediaan pelatihan berkelanjutan bagi pendidik.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

8. Studi Kasus Digitalisasi di Sespim Polri meliputi : Mengadopsi pendekatan berbasis digitalisasi dalam pengelolaan pendidikan; Menggunakan LMS dan pelatihan daring; Sistem evaluasi berbasis teknologi; Mendukung pencapaian tujuan strategis Sespim Polri sebagai lembaga yang mencetak pemimpin masa depan yang profesional dan adaptif terhadap perubahan dalam melakukan analisis, mengetahui prediksi dan pengambilan keputusan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

LITERASI PENDIDIKAN

9. Konsep Literasi Pendidikan antara lain : mengacu pada kemampuan peserta didik untuk memahami dan menggunakan berbagai bentuk pengetahuan dalam konteks pembelajaran; Melampaui keterampilan membaca dan menulis dasar, mencakup kemampuan berpikir kritis, mengolah informasi digital, dan bekerja secara kolaboratif; Dengan literasi yang baik, peserta didik dapat lebih mandiri dalam mencari solusi atas tantangan pendidikan dan kehidupan dalam melaksanakan tugas.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

10. Jenis-Jenis Literasi Pendidikan di Sespim Polri meliputi : literasi dasar (kemampuan dasar pengetahuan kepolisian sebagai pondasi awal); literasi digital (kemampuan menggunakan teknologi digital secara efektif dan etis, termasuk memahami keamanan siber dan manajemen data); literasi kritis (kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi informasi secara objektif, yang sangat penting di era banjir informasi); literasi sosial budaya (pemahaman tentang keberagaman budaya dan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks global).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

11. Strategi Pengembangan Literasi Pendidikan meliputi : integrasi kurikulum, penggunaan teknologi, dan pelatihan Dosen /Widyaiswara, partisipasi komunitas (melibatkan komunitas dan sektor swasta dalam mendukung inisiatif literasi).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

12. Peran Literasi dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan antara lain : Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah; Mendorong pembelajaran sepanjang hayat; Meningkatkan daya saing peserta didik di tingkat lokal maupun global.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

13. Studi Kasus Literasi Pendidikan di Lingkungan Sespim Polri antara lain : Menempatkan pengembangan literasi pendidikan sebagai prioritas; Program seperti pelatihan membaca kritis; Penggunaan platform digital dalam pembelajaran; Implementasikan diskusi lintas budaya; Mencetak pemimpin yang memiliki pemahaman mendalam tentang kompleksitas dunia modern dan mampu memberikan solusi strategis, dan pengembangan inovasi disatuan kerja.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

14. Tantangan dalam Pengembangan Literasi Pendidikan meliputi : keterbatasan infrastruktur; perbedaan akses teknologi; minimnya kesadaran tentang pentingnya literasi masih perlu diatasi. Adapun Solusi meliputi : pendekatan berbasis kolaborasi; investasi dalam teknologi pendidikan; Program sosialisasi dapat menjadi solusi strategis untuk mengatasi kualitas SDM yang belum adaptif.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

15. Konsep Sistem Informasi Pendidikan di Sespim Polri : merupakan rangkaian teknologi dan proses yang dirancang untuk mengelola data dan informasi terkait pendidikan; Mencakup pengelolaan data siswa, guru, kurikulum, jadwal, penilaian, hingga pengambilan keputusan berbasis data; Memiliki tujuan memberikan akses yang cepat dan akurat kepada pemangku kepentingan pendidikan untuk mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program pendidikan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

16. Komponen Utama Sistem Informasi Pendidikan meliputi : Data dan Informasi, Teknologi/ jaringan konektivitas, Sumber Daya Manusia dan Proses (Prosedur standar untuk mengumpulkan, mengelola, dan memanfaatkan data secara efektif).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

17. Langkah-Langkah Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan antara lain : Analisis kebutuhan (mengidentifikasi kebutuhan pengguna, baik pendidik, peserta didik, maupun administrator); Desain sistem (merancang struktur sistem yang mencakup integrasi data, antarmuka pengguna, dan keamanan); Implementasi (meluncurkan sistem dengan pelatihan pengguna dan pengawasan ketat selama masa awal operasional); Evaluasi dan pemeliharaan (memantau kinerja sistem dan melakukan perbaikan untuk menjaga keberlanjutan).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

18. Manfaat Sistem Informasi Pendidikan antara lain untuk : efisiensi administrasi, pengambilan keputusan berbasis data, peningkatan aksesibilitas dan transparansi.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

19. Studi Kasus Pengembangan Sistem Informasi di Sespim Polri meliputi : Mengembangkan sistem informasi pendidikan yang terintegrasi untuk mendukung program pendidikan; Mencakup platform pembelajaran daring, database peserta didik dan pendidik, serta fitur evaluasi berbasis teknologi; Bertujuan meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat pengambilan keputusan strategis berdasarkan data real-time.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

20. Tantangan dalam Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan antara lain : Investasi Infrastruktur; Pelatihan Pengguna; Kerja Sama Multi-Stakeholder. Adapun Solusinya meliputi : memperkuat jaringan dan perangkat teknologi yang mendukung sistem; meningkatkan keterampilan digital bagi pendidik, administrator, dan peserta didik; Menggandeng pihak swasta dan pemerintah untuk mendukung pendanaan dan pengembangan sistem.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

21. Masa Depan Sistem Informasi Pendidikan diharapkan : Semakin canggih dengan integrasi kecerdasan buatan (AI), big data, dan analitik prediktif; Memungkinkan personalisasi pembelajaran; Dapat prediksi kebutuhan pendidikan; Untuk pengambilan keputusan yang lebih strategis.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

PENYIAPAN LABORATORIUM INOVASI

22. Konsep Laboratorium Inovasi antara lain : Ekosistem fisik maupun virtual dirancang untuk mendukung proses eksperimen, kolaborasi, dan penciptaan solusi inovatif; Berfungsi sebagai platform untuk menguji metode pengajaran baru, teknologi pendidikan, atau model pembelajaran yang dapat diterapkan secara lebih luas; Merupakan tempat fisik dengan peralatan canggih, dan lingkungan yang mendukung pola pikir kreatif, kolaborasi lintas disiplin, dan budaya eksperimen.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

23. Tujuan Penyiapan Laboratorium Inovasi antara lain : mendorong kreativitas, menguji solusi baru, meningkatkan kompetensi, dan mendukung kolaborasi.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

24. Langkah-Langkah Penyiapan Laboratorium Inovasi antara lain : identifikasi kebutuhan, perencanaan desain; perekrutan tim ahli; pengadaan peralatan dan teknologi , serta pelatihan pengguna, ditambahkan rancangan anggaran.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

25. Strategi Pendukung Keberlanjutan antara lain : Kemitraan Strategis (Bekerja sama dengan institusi riset, industri, lembaga donor, alumni dan pihak swasta untuk mendapatkan dukungan finansial dan teknis); Pengelolaan Berbasis Data ( Menggunakan data untuk memantau dan mengevaluasi kinerja laboratorium); Fleksibilitas dan Adaptasi (Menyesuaikan fungsi laboratorium dengan kebutuhan yang terus berkembang).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

26. Manfaat Laboratorium Inovasi dalam Pendidikan antara lain : Peningkatan Relevansi Pendidikan (Menciptakan metode dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja); Penguatan Kompetensi SDM ( Membekali peserta didik dengan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas); Akselerasi Teknologi Pendidikan ( Mempercepat adopsi teknologi baru dalam proses belajar mengajar).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

27. Studi Kasus Penyiapan Laboratorium Inovasi di Sespim Polri antara lain : Sebagai bagian dari transformasi pendidikan kepemimpinan; Dilengkapi dengan teknologi simulasi, platform analitik, dan ruang diskusi kolaboratif; Fokus menciptakan inovasi dalam metode pelatihan kepemimpinan, penggunaan teknologi dalam analisis strategi, dan pengembangan soft skills.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

28. Tantangan dan Solusi dalam Penyiapan Laboratorium Inovasi antara lain : Keterbatasan Anggaran - solusinya mengatasi biaya tinggi dengan mengoptimalkan kemitraan strategis; Kesenjangan Kompetensi – solusinya memberikan pelatihan intensif kepada tenaga pendidik dan peserta didik; Resistensi terhadap Perubahan - solusinya membentuk budaya inovasi melalui sosialisasi dan pelibatan aktif semua pihak.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

29. Masa Depan Laboratorium Inovasi diharapkan : Menjadi pusat unggulan dalam pendidikan, di mana teknologi seperti kecerdasan buatan, realitas virtual, dan big data digunakan untuk menciptakan solusi inovatif; Perannya akan semakin penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan berkelanjutan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

BAGIAN II
MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI
MENUJU INDONESIA MAJU

KERJA SAMA DAN INTEGRASI DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN SERTA STAKEHOLDER

30. Konsep Kerja Sama dan Integrasi dalam Pendidikan antara lain : Melibatkan kolaborasi antara institusi pendidikan, sektor swasta, pemerintah, dan komunitas untuk mencapai tujuan bersama; Integrasi merujuk pada penyatuan upaya, program, dan sumber daya untuk menciptakan sinergi yang mendukung pengembangan pendidikan; Pendekatan ini memastikan bahwa seluruh pemangku kepentingan terlibat aktif dalam menciptakan solusi pendidikan yang berkelanjutan dan melakukan MoU (Kerjasama).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

31. Tujuan Kerja Sama dan Integrasi antara lain : meningkatkan mutu pendidikan, efisiensi sumber daya, peningkatan kapasitas / kompetensi pendidik, peserta didik, dan tenaga pendukung pendidikan; dan inovasi pendidikan (mendorong eksperimen dan adopsi teknologi baru melalui kemitraan dengan lembaga riset atau industri) dalam meningkatkan produk-produk akademis (naskah, jurnal, dan buku).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

32. Model Kerja Sama dalam Pendidikan antara lain : Kerja Sama Akademik (kolaborasi antar lembaga pendidikan untuk pengembangan kurikulum, penelitian, dan pertukaran peserta didik); Kemitraan dengan Industri (melibatkan sektor swasta dalam menyediakan pelatihan keterampilan kerja yang relevan); Kolaborasi Multistakeholder (menggabungkan upaya pemerintah, komunitas, dan lembaga internasional untuk mendukung program Pendidikan); Pusat Kolaborasi Inovasi (membentuk pusat riset bersama untuk menciptakan solusi berbasis teknologi dalam Pendidikan), ditambahkan Industri Teknologi.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

33. Strategi Pelaksanaan Kerja Sama dan Integrasi antara lain : Pemilihan Mitra Strategis (Mengidentifikasi lembaga atau stakeholder yang memiliki visi dan misi sejalan); Perjanjian Kerja Sama (Membuat kesepakatan formal yang mencakup tujuan, ruang lingkup, dan tanggung jawab masing-masing pihak); Monitoring dan Evaluasi (Memastikan program kerja sama berjalan sesuai rencana melalui evaluasi berkala); Keterlibatan Aktif (Mendorong partisipasi aktif semua pihak untuk membangun rasa memiliki terhadap program).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

34. Studi Kasus Kolaborasi Sespim Polri dengan Lembaga Pendidikan dan Stakeholder antara lain : Berfokus pada pengembangan kepemimpinan, menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan di dalam maupun luar negeri; Kolaborasi dengan universitas terkemuka untuk pengembangan modul kepemimpinan berbasis riset; Bekerja sama dengan sektor industri dan lembaga internasional untuk memperkenalkan teknologi simulasi dalam pelatihan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

35. Manfaat Kerja Sama dan Integrasi antara lain : Pemanfaatan Teknologi Terbaru (Mendukung adopsi teknologi pendidikan yang canggih melalui mitra kerja sama); Pengayaan Pengalaman Belajar ( Memberikan peserta didik akses ke program pertukaran, pelatihan, atau penelitian bersam); Peningkatan Reputasi Institusi (Mengukuhkan posisi institusi pendidikan dalam jaringan global melalui kemitraan strategis), meningkatkan reputasi Instansi /Lembaga.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

36. Tantangan dan Solusi dalam Kerja Sama Pendidikan antara lain : Kompleksitas Koordinasi – Solusi : Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan; Perbedaan Kepentingan – Solusi : Membangun kesepakatan bersama yang mencerminkan kebutuhan semua pihak; Keterbatasan Sumber Daya – Solusi : Mengatasi kendala anggaran dengan mencari pendanaan tambahan melalui hibah atau sponsor, akan semakin terintegrasi dengan teknologi pengembangan pembelajaran jarak jauh /zoom meeting.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

37. Masa Depan Kerja Sama Pendidikan diharapkan : akan semakin terintegrasi dengan teknologi; Platform digital akan memungkinkan kolaborasi global yang lebih luas, seperti pembelajaran daring lintas negara, program penelitian bersama, dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kebutuhan lokal maupun global.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

PENGEMBANGAN SISTEM REWARD (INSENTIF DAN GAJI) DAN PUNISHMENT YANG RELEVAN

38. Konsep Sistem Insentif dan Gaji : Merupakan mekanisme yang dirancang untuk memberikan penghargaan atas kontribusi individu atau kelompok dalam organisasi; Insentif berupa penghargaan finansial, non-finansial, atau kombinasi keduanya, sementara gaji mencakup imbalan tetap yang diterima tenaga kerja berdasarkan tugas dan tanggung jawab mereka; Bertujuan meningkatkan motivasi kerja tenaga pendidik dan kependidikan; Menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten; Mendorong inovasi dan peningkatan mutu dalam pengajaran.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

39. Prinsip Dasar Sistem Insentif dan Gaji antara lain : Keadilan Internal (Gaji dan insentif harus mencerminkan nilai kontribusi dan tanggung jawab masing-masing individu dalam organisasi); Daya Saing Eksternal (Sistem gaji harus kompetitif dengan standar pasar untuk menarik tenaga kerja berkualitas) ; Transparansi (Proses penetapan insentif dan gaji harus jelas dan dapat dipertanggungjawabkan); Berorientasi Kinerja (Insentif harus diberikan berdasarkan pencapaian target kinerja yang terukur), ditambahkan penerapan Sistem KPI (Key Performance Indicator).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

40. Komponen Sistem Insentif dan Gaji meliputi : Gaji Pokok (Imbalan tetap yang diterima berdasarkan jabatan dan tingkat Pendidikan); Tunjangan (penghasilan tambahan, seperti tunjangan transportasi, kesehatan, atau perumahan); Bonus Kinerja (Penghargaan atas pencapaian target individu atau organisasi); Insentif Non-Finansial (Penghargaan berupa pelatihan, pengakuan, atau promosi karier).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

41. Strategi Pengembangan Sistem Insentif dan Gaji meliputi : Analisis Kebutuhan (Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja berdasarkan peran, tanggung jawab, dan kontribusi); Benchmarking (Membandingkan sistem gaji dengan institusi sejenis untuk menjaga daya saing); Penerapan Skema Berbasis Kinerja (Mengaitkan insentif dengan pencapaian kinerja yang terukur); Evaluasi Berkala (Meninjau dan memperbarui kebijakan gaji sesuai perkembangan ekonomi dan kebutuhan organisasi).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

42. Manfaat Sistem Insentif dan Gaji yang Efektif antara lain : Meningkatkan Motivasi (Memberikan dorongan kepada tenaga pendidik untuk bekerja lebih baik); Mempertahankan Talenta ( Mencegah turnover tenaga kerja berkualitas dengan memberikan penghargaan yang layak); Mendorong Produktivitas (Mengaitkan penghargaan dengan hasil kerja dapat meningkatkan kinerja individu dan tim); Meningkatkan Reputasi Institusi (Sistem yang kompetitif membantu menarik tenaga kerja berkualitas).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

43. Studi Kasus Pengembangan Sistem Insentif di Sespim Polri antara lain : Merancang sistem insentif berbasis kinerja yang menekankan pada pencapaian hasil belajar dan inovasi pendidikan; Sistem ini mencakup penghargaan finansial bagi tenaga pendidik yang berhasil menciptakan metode pengajaran baru, serta insentif non-finansial berupa pengakuan institusional dan kesempatan pengembangan karier melalui pelatihan lanjutan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

44. Tantangan dalam Pengembangan Sistem Insentif dan Gaji antara lain : Keterbatasan Anggaran (Mengalokasikan anggaran yang cukup tanpa mengorbankan kebutuhan operasional lainnya); Kesulitan Penilaian Kinerja (Membuat mekanisme penilaian yang objektif dan terukur); Perbedaan Harapan (Menyelaraskan ekspektasi tenaga kerja dengan kemampuan organisasi).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

45. Solusi untuk Mengatasi Tantangan Sistem Insentif dan Gaji antara lain : Optimalisasi Sumber Daya (Mengalokasikan anggaran secara strategis untuk mendukung sistem insentif); Penggunaan Teknologi: Mengembangkan platform digital untuk penilaian kinerja yang lebih transparan); Keterlibatan Stakeholder (Melibatkan semua pihak dalam proses perencanaan dan evaluasi sistem insentif).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

46. Masa Depan Sistem Insentif dan Gaji diharapkan : semakin berbasis teknologi, dengan penggunaan data analitik untuk menilai kinerja secara real-time; Pendekatan ini memungkinkan personalisasi insentif berdasarkan kebutuhan dan preferensi individu, sehingga memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap motivasi dan produktivitas tenaga pendidik.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

47. Punishment yang relevan dalam bentuk : teguran lisan atau tertulis, penundaan kenaikan gaji, pengurangan bonus, pemindahan atau penurunan jabatan, pemecatan. Diberikan kepada yang melakukan pelanggaran atau kesalahan di Sespim Polri, untuk memperbaiki kinerja pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

PENGUATAN BUDAYA PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

48. Konsep Budaya Penelitian dan Publikasi Ilmiah antara lain : mencerminkan komitmen dan kebiasaan institusi untuk terus menghasilkan pengetahuan baru melalui aktivitas riset; Publikasi ilmiah merupakan bentuk penyebaran hasil penelitian dalam format yang diakui, seperti jurnal, buku, atau kajian akademik; Saling berkaitan dan menjadi indikator utama kualitas akademik suatu institusi; Penguatan budaya diperlukan untuk menjawab tantangan globalisasi dan memastikan relevansi institusi dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

49. Tujuan Penguatan Budaya Penelitian dan Publikasi antara lain: Meningkatkan Kualitas Pendidikan (Mengintegrasikan hasil penelitian ke dalam kurikulum untuk memperbarui materi pembelajaran); Menghasilkan Inovasi (Memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi); Memperkuat Reputasi Institusi (Meningkatkan pengakuan melalui publikasi di jurnal bereputasi); Memberdayakan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik (Membangun kompetensi dalam penelitian dan penulisan ilmiah).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

50. Strategi Penguatan Budaya Penelitian dan Publikasi antara lain : Fasilitasi Penelitian (Memberikan dukungan finansial, teknis, dan administratif untuk kegiatan penelitian); Peningkatan Kompetensi (Menyelenggarakan pelatihan metodologi penelitian, penulisan ilmiah, dan manajemen publikasi); Kerja Sama Penelitian (Membangun kolaborasi dengan institusi lain, baik di tingkat nasional maupun internasional); Insentif untuk Publikasi (Memberikan penghargaan bagi tenaga pendidik dan peserta didik yang berhasil menerbitkan karya ilmiah di jurnal bereputasi); Akses ke Sumber Daya Ilmiah (Menyediakan akses ke jurnal, database, dan alat-alat riset modern) Kerjasama dengan antar institusi lain Litbang Polri, Pusiknas, dan Brin.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

51. Tantangan dalam Penguatan Budaya Penelitian antara lain : Keterbatasan Anggaran (Dukungan finansial untuk penelitian sering kali masih terbatas); Kurangnya Kompetensi Riset (Tidak semua tenaga pendidik memiliki keahlian dalam penelitian dan penulisan ilmiah); Rendahnya Motivasi untuk Publikasi (Kurangnya insentif dan apresiasi dapat menjadi hambatan bagi peneliti untuk aktif menerbitkan karya ilmiah); Kendala Administratif (Proses administratif yang rumit sering kali memperlambat pelaksanaan penelitian).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

52. Solusi untuk mengatasi tantangan antara lain : Optimalisasi Anggaran (Mengalokasikan dana penelitian secara strategis dan mencari sumber pendanaan eksternal); Pengembangan Kapasitas (Memberikan pelatihan intensif untuk meningkatkan kompetensi riset dan penulisan ilmiah); Digitalisasi Proses Administratif (Mempermudah akses dan proses administratif penelitian dengan memanfaatkan teknologi digital); Budaya Apresiasi/ Award (Mengembangkan sistem penghargaan bagi peneliti yang aktif berkontribusi).

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

53. Studi kasus budaya penelitian di Sespim Polri antara lain : Mengambil langkah progresif dalam memperkuat budaya penelitian dan publikasi ilmiah; Pendirian pusat penelitian untuk mendukung riset tentang kepemimpinan dan keamanan; Kerja sama dengan universitas dan lembaga riset untuk penelitian kolaboratif; Pemberian penghargaan kepada pendidik dan peserta didik yang berhasil mempublikasikan artikel di jurnal bereputasi nasional dan internasional

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

54. Manfaat Budaya Penelitian dan Publikasi Ilmiah antara lain : Meningkatkan Relevansi Akademik (Menjaga materi pembelajaran tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan); Mendorong Inovasi Kebijakan (Memberikan masukan berbasis riset untuk kebijakan publik yang lebih efektif); Meningkatkan Kompetensi SDM (Membangun keterampilan analisis, berpikir kritis, dan komunikasi ilmiah); Penguatan Jejaring Akademik (Memperluas kolaborasi dengan komunitas riset global), memberikan masukan kajian dalam pengambilan kebijakan Presiden dan Kapolri.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

55. Masa Depan Penelitian dan Publikasi Ilmiah diharapkan : semakin terintegrasi dengan teknologi canggih seperti big data, kecerdasan buatan, dan analisis prediktif untuk mempercepat proses riset dan meningkatkan kualitas publikasi; Institusi pendidikan semakin aktif dalam menjalin kerja sama internasional untuk menciptakan dampak yang lebih luas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

BAGIAN III
HARAPAN TENTANG TRANFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI UNTUK MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI MENUJU INDONESIA MAJU

56. Menurut pendapat Bapak/Ibu/Sdr. Pemimpin yang bagaimana yang memiliki visi-misi yang baik?

57. Menurut pendapat Bapak/Ibu/Sdr. apa alasan yang menjadi faktor baiknya tingkat kolaborasi atau koordinasi di lingkungan kerja Bapak/Ibu/Sdr.?

58. Jika terjadi perubahan dalam hal teknologi atau regulasi di lingkungan kerja Bapak/Ibu/Sdr., langkah-langkah strategis apa yang Bapak/Ibu/Sdr. Lakukan untuk mengadaptasi terjadinya perubahan tersebut?

59. Menurut pendapat Bapak/Ibu/Sdr. Hal-hal apa saja yang dapat mendorong atasan/rekan kerja/bawahan untuk dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi bagi lingkungan kerja Bapak/Ibu/Sdr.?

60. Transformasi pendidikan seperti apa yang Bapak/Ibu/Sdr. Harapkan pada lembaga pendidikan dan pelatihan POLRI sehingga dapat terbangun kepimpinan POLRi yang berbasis inovasi?

TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI UNTUK MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI MENUJU INDONESIA MAJU

KUESIONER MODEL B ANGGOTA POLRI (STAF)DI POLDA, POLRESTABES, POLRESTA, POLRES, POLSEK

INFORMASI PENTING

PETUNJUK PENGERJAAN

IDENTITAS RESPONDEN

BAGIAN ITRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI

PENGELOLAAN PENDIDIKAN BERBASIS DIGITALISASI DI SESPIM POLRI

LITERASI PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN

PENYIAPAN LABORATORIUM INOVASI

BAGIAN IIMEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI MENUJU INDONESIA MAJU

KERJA SAMA DAN INTEGRASI DENGAN LEMBAGA PENDIDIKAN SERTA STAKEHOLDER

PENGEMBANGAN SISTEM REWARD (INSENTIF DAN GAJI) DAN PUNISHMENT YANG RELEVAN

PENGUATAN BUDAYA PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

BAGIAN IIIHARAPAN TENTANG TRANFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI UNTUK MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI MENUJU INDONESIA MAJU

TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI
UNTUK MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI
MENUJU INDONESIA MAJU

KUESIONER MODEL B

ANGGOTA POLRI (STAF)
DI POLDA, POLRESTABES, POLRESTA, POLRES, POLSEK

BAGIAN I
TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI

BAGIAN II
MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI
MENUJU INDONESIA MAJU

BAGIAN III
HARAPAN TENTANG TRANFORMASI PENDIDIKAN DI SESPIM POLRI UNTUK MEMBANGUN KEPEMIMPINAN BERBASIS INOVASI MENUJU INDONESIA MAJU